Minggu, 17 November 2019

Presentasi FRENKI RISTIAWAN 17024010044 Analisis Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Malang

Analisis Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Malang


DASAR PERENCANAAN WILAYAH
“Analisis Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Malang



  

Oleh:
FRENKI RISTIAWAN                        17024010044

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
2019
BAB I
PENDAHULUANA
1.1.Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu kunci perbaikan pembangunan di suatu daerah atau negara yang dapat diukur melalui pendapatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ataupun Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun-tahunyang telah ditentukan oleh negara maupun daerah tersebut.Lebih spesifikasinya lagi, pertumbuhan ekonomi merupakansuatu proses dimana terjadi peningkatan pendapatan di tiap tahunnya pada daerah maupun negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi pula menunjukkanpeningkatan dari kapasitas penduduk maupun jasa dalam kurun waktu tertentu.Sampai saat ini pertumbuhan ekonomi di tiap daerah yang ada di Indonesia semakin meningkat dengan beberapa upaya dari pemerintah. Bahkan daerah-daerah tertinggal kini lebih fokus mengejar ketertinggalan dengan meningkatkan perekonomian melalui Sumber Daya Manusia (SDM), sumber daya alam (SDA), perbaikan pendidikan bagi masyarakat yang tertinggal serta beberapa faktor-faktor yangmendukung perkembangan.
Menurut Sutedi (2009:13) suatu daerah diberikan kewenangan yang lebih besar untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Tujuannya antara lain untuk lebih mendekatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat, memudahkan masyarakat untuk memantau dan mengontrol penggunaan dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah, selain menciptakan persaingan yang sehat antardaerah dan mendorong timbulnya inovasi. Sejalan dengan kewenangan tersebut, pemerintah daerah diharapkan lebih mampu menggali sumber-sumber keuangan khususnya untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pemerintah dan pembangunan di daerahnya melalui pendapatan asli daerah.
Pendapatan asli daerah (PAD) merupakan pendapatan daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PADyang asli, yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada daerah dalam menggali pendanaan dalam pelaksanaan otonomi daerah sebagai perwujudan asas desentralisasi (Sutedi, 2009:72). Upaya pemerintah untuk meningkatkan PAD sekarang ini menjadi sasaran utama.Hal itu dikarenakandalam PAD sendiri terdapat beberapa elemen-elemen yang berpengaruh besardalam pembangunan suatu daerah. Dapat kita lihat secara nyata jika faktor-faktor atau elemen-elemen tersebut semakin baik setiap tahunnya, maka akan semakin baik pula perkembangan perekonomain daerah tersebut. Bukan hanya itu, bahkan kesejahteraan bagi masyarakat juga akan ikut membaik. Pembangunan suatu daerah dapat berhasil dengan baik apabila didukung oleh suatu perencanaan yang mantap sebagai dasar penentuan strategi, pengambilan keputusan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai. Dalam penyusunan perencanaan pembangunan data-data statistik yang memuat informasi tentang kondisi riil suatu daerah sangatlah dibutuhkan untuk mengetahui seberapa besar pendapatan yang diperoleh oleh daerah tersebut.
Analisis location quotient (LQ) merupakan salah satu pendekatan yang umum digunakan dalam penelitian model ekonomi basis untuk menentukan kegiatan atau sektor basis dan non basis pada suatu wilayah. Location quotient digunakan untuk mengetahui tingkat spesialisasi sektor basis dengan cara membandingkan peranannya dalam perekonomian daerah tersebut dengan peranan kegiatan atau industri sejenis dalam perekonomian regional (Emilia, 2006). Location quotient adalah metode untuk menghitung perbandingan relatif kontribusi subsektor di suatu daerah terhadap kontribusi sektor yang bersangkutan dalam skala yang lebih luas, baik provinsi maupun nasional secara lebih sederhana dengan berbagai kelebihan dan keterbatasannya. Kelebihan analisis location quotient dalam megidentifikasi sektor basis, yaitu penerapannya sederhana, cukup mudah, dan tidak membutuhkan program pengolahan data yang rumit. Keterbatasan analisis location quotient adalah karena demikian sederhananya, maka diperlukan data yang akurat dan valid (Hendayana, 2003).
Aplikasi penerapan analisis location quotient luas dan tidak terbatas pada bahasan ekonomi saja. Analisis location quotient juga dapat dimanfaatkan untuk menentukan sebaran komoditas atau melakukan identifikasi wilayah berdasarkan potensi yang dimiliki. Berdasarkan pemahaman terhadap teori basis ekonomi, analisis location quotient cukup relevan digunakan sebagai metode dalam menentukan komoditas unggulan, khususnya dari sisi penawaran (produksi dan populasi). Komoditas yang berbasis lahan, seperti tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan, perhitungan didasarkan pada lahan pertanian (areal tanam atau areal panen), produksi, dan produktivitas. Sedangkan untuk komoditas pertanian yang tidak berbasis lahan, seperti usaha ternak dan perikanan, dasar perhitungannya digunakan dalam populasi atau hasil produksi (ekor) (Hendayana, 2003).
Analisis data menggunakan metode location quotient dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Insert data
Insert data time series menurut subsektor selama tiga tahun terakhir ke dalam spreadsheet dengan format kolom dan baris. Kolom diisi nama wilayah dan tahun, sedangkan baris diisi nama komoditas yang akan dianalisis.
2. Menghitung nilai rataan
Jenis tanaman, dihitung rataan luas areal panen berdasarkan tiap komoditas dari seluruh subsektor. Sedangkan, untuk ternak dihitung rataan jumlah populasi atau produksi menurut jenis ternak dari tiap kelompok. Hasil rataan yang diperoleh diberi nilai “pi”. Selanjutnya, menjumlahkan nilai rataan masing-masing komoditas pada tiap wilayah (penjumlahan horizontal) menurut masing-masing subsektor. Hasilnya menunjukkan jumlah areal panen subsektor atau populasi ternak yang selanjutnya diberi notasi “pt”.
3. Menjumlahkan luas areal panen atau produksi budidaya/ternak
Jumlahkan luas areal panen dari tiap komoditas atau populasi ternak secara vertical menurut wilayah. Penjumlahan ini menghasilkan total luas panen atau total populasi ternak dari tiap wilayah yang diberi notasi “Pi”. Selanjutnya, jumlahkan luas panen semua komoditas tiap subsektor atau jumlah populasi ternak dari semua wilayah yang kemudian diberi notasi “Pt”.
4. Menghitung nilai location quotient
Langkah terakhir dalam tahapan ini adalah menghitung nilai LQ dengan memasukkan notasi-notasi yang diperoleh ke dalm formula LQ, yaitu pi/pt sebagai pembilang dan Pi/Pt sebagai penyebut. Secara ringkas dapat ditulis

Keterangan:
pi = nilai produksi komoditas ikan i pada tingkat kecamatan atau kabupaten
pt = total nilai produksi subsektor perikanan tambak pada tingkat kecamatan atau kabupaten
Pi = nilai produksi komoditas ikan i pada tingkat kabupaten atau provinsi
Pt = total nilai produksi subsektor perikanan tambak pada tingkat kabupaten atau Provinsi
5. Interpretasi nilai location quotient
a. Hasil perhitungan LQ mengahsilkan interpretasi sebagai berikut:
LQ > 1 : Komoditas basis, hasil produksi komoditas tersebut tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan daerahnya saja akan tetapi juga memiliki potensi untuk di ekspor ke luar wilayah.
b. LQ = 1 : Komoditas non basis dalam seimbang atau hanya dapat memenuhi kebutuhan di wilayah tersebut
c. LQ < 1 : Komoditas non basis dan produksi komodias di wilayah tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan daerahnya sendiri, sehingga perlu mengimpor dari daerah lain.



II. HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Hasil
Tabel 1. PDRB Kabupaten Malang Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha (Sub Sektor) 2013-2017
Kategori
PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Juta Rupiah)
2017
2016
2015
2014
2013
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
9994064,97
9826908,15
9542355,95
9224600,88
8969584,89
B. Pertambangan dan Penggalian
1202920,15
1144314,96
1129469,08
1097424,29
1078538,34
C. Industri Pengolahan
18550567,2
17556286,6
16549375,2
15548409,5
14168985,5
D. Pengadaan Listrik dan Gas
58477,33
55209,75
52939,07
53332,52
51250,15
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
62621,93
58583,77
55828,63
52808,06
51846,82
F. Konstruksi
7384119,27
6898982,75
6562571,22
6319594,28
5966271,67
G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
11979767,1
11196122,4
10597951,2
10065934,3
9657558,17
H. Transportasi dan Pergudangan
705547,51
653281,56
610036,86
566540,11
535048,96
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
2071216,56
1913585,28
1783320,58
1671284,44
1576263,56
J. Informasi dan Komunikasi
3085628,42
2877388,91
2689109,1
2518364,02
2360892,49
K. Jasa Keuangan dan Asuransi
983900,8
956207,31
901218,75
851567,89
796992,9
L. Real Estate
895151,16
849482,95
800477,44
755523,78
714713,63
M,N. Jasa Perusahaan
231810,26
219775,36
207788,07
191456,8
174786,54
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
1086497,17
1066304,35
1026230,07
977459,37
971401,33
P. Jasa Pendidikan
1491654,87
1429171,5
1347626,61
1256997,12
1174544,12
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
360718,74
340867,95
324970,4
311924,99
281700,99
R,S,T,U. Jasa Lainnya
1264265,8
1204871,34
1136553,29
1087194,65
1041344,26
PDRB
61408929,2
58247344,9
55317821,5
52550417
49571724,3


Tabel 2. Vi/Vt (Kabupaten Malang)
Kategori
PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Juta Rupiah)
2017
2016
2015
2014
2013
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
0,16274612
0,16871
0,172501
0,175538
0,180942
B. Pertambangan dan Penggalian
0,019588685
0,019646
0,020418
0,020883
0,021757
C. Industri Pengolahan
0,302082571
0,301409
0,299169
0,295876
0,285828
D. Pengadaan Listrik dan Gas
0,000952261
0,000948
0,000957
0,001015
0,001034
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
0,001019753
0,001006
0,001009
0,001005
0,001046
F. Konstruksi
0,120245042
0,118443
0,118634
0,120258
0,120356
G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
0,195081843
0,192217
0,191583
0,191548
0,19482
H. Transportasi dan Pergudangan
0,011489331
0,011216
0,011028
0,010781
0,010793
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
0,033728264
0,032853
0,032238
0,031803
0,031798
J. Informasi dan Komunikasi
0,050247227
0,049399
0,048612
0,047923
0,047626
K. Jasa Keuangan dan Asuransi
0,016022113
0,016416
0,016292
0,016205
0,016078
L. Real Estate
0,014576889
0,014584
0,014471
0,014377
0,014418
M,N. Jasa Perusahaan
0,003774862
0,003773
0,003756
0,003643
0,003526
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
0,017692821
0,018306
0,018552
0,0186
0,019596
P. Jasa Pendidikan
0,024290521
0,024536
0,024362
0,02392
0,023694
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
0,005874044
0,005852
0,005875
0,005936
0,005683
R,S,T,U. Jasa Lainnya
0,020587654
0,020685
0,020546
0,020689
0,021007


Tabel 3. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan di Provinsi Jawa Timur
(Juta Rupiah), 2013−2017


Sektor/subsektor
2013
2014
2015
2016
2017

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
150.463.720
120.975.930
160.889.400
164.687.460
167.197.700

Pertambangan dan penggalian
59.049.990
60.862.350
65.707.010
75.024.900
80.630.700

Industri Pengolahan
345.794.560
372.316.290
393.212.950
410.741.300
434.130.800

Pengadaan Listrik dan Gas
4.380.340
454.120
4.455.270
4.483.900
4.599.500

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
1.231.050
1.234.103
1.299.270
1.366.700
1.454.600

Konstruksi
110.485.450
116.498.230
120.668.270
127.334.600
136.136.400

Perdagangan Besar dan eceran
21.246.070
230.225.810
243.014.660
257.126.700
273.213.400

transportasi dan pergudangan
34.241.210
36.461.760
38.895.670
4.115.300
43.835.300

penyedia akomodasi dan makan minum
57.684.940
62.807.800
67.657.040
73.397.900
79.202.200

informasi dan komunikasi
65.313.950
65.155.100
73.639.960
79.217.000
84.669.200

jasa keuangan dan asuransi
30.348.350
32.399.640
34.730.260
37.158.600
38.064.500

Real Estate
20.565.060
21.998.290
23.092.640
24.298.500
25.247.600

Jasa Perusahaan
9.044.150
9.815.000
10.349.050
10.884.700
11.486.900

administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
28.546.750
28.729.580
30.236.250
31.668.100
32.369.700

jasa pendidikan
31.265.460
33.164.900
35.330.670
37.438.700
38.931.600

jasa kesehatan dan kegiatan sosial
7.592.820
8.212.850
8.743.340
9.245.400
9.743.800

jasa lainnya
17.517.930
18.473.700
19.374.390
20.298.200
21.203.600

JUMLAH
994.771.800
1.219.785.453
1.331.296.100
1.368.487.960
1.482.117.500












Tabel 4. Vi/Vt (Jawa Timur)

Sektor/subsektor
2013
2014
2015
2016
2017
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
0,151255
0,099178
0,120852
0,120343
0,11281
Pertambangan dan penggalian
0,05936
0,049896
0,049356
0,054823
0,054402
Industri Pengolahan
0,347612
0,305231
0,295361
0,300142
0,292913
Pengadaan Listrik dan Gas
0,004403
0,000372
0,003347
0,003277
0,003103
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
0,001238
0,001012
0,000976
0,000999
0,000981
Konstruksi
0,111066
0,095507
0,09064
0,093048
0,091853
Perdagangan Besar dan eceran
0,021358
0,188743
0,18254
0,187891
0,18434
transportasi dan pergudangan
0,034421
0,029892
0,029216
0,003007
0,029576
penyedia akomodasi dan makan minum
0,057988
0,051491
0,05082
0,053634
0,053439
informasi dan komunikasi
0,065657
0,053415
0,055314
0,057887
0,057127
jasa keuangan dan asuransi
0,030508
0,026562
0,026088
0,027153
0,025683
Real Estate
0,020673
0,018035
0,017346
0,017756
0,017035
Jasa Perusahaan
0,009092
0,008046
0,007774
0,007954
0,00775
administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
0,028697
0,023553
0,022712
0,023141
0,02184
jasa pendidikan
0,03143
0,027189
0,026539
0,027358
0,026268
jasa kesehatan dan kegiatan sosial
0,007633
0,006733
0,006568
0,006756
0,006574
jasa lainnya
0,01761
0,015145
0,014553
0,014833
0,014306




Tabel 5. Hasil perhitungan LQ
Kategori
PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Juta Rupiah)
2017
2016
2015
2014
2013
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
1,44265664
1,401913684
1,427377494
1,769928108
1,196275082
B. Pertambangan dan Penggalian
0,36007046
0,358351887
0,413691078
0,41853099
0,366524195
C. Industri Pengolahan
1,03130638
1,004219901
1,012892691
0,969351195
0,822261733
D. Pengadaan Listrik dan Gas
0,30685133
0,289329955
0,285964794
2,726332764
0,234820594
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
1,03904425
1,007316081
1,033871147
0,99334041
0,845238863
F. Konstruksi
1,30910823
1,272928328
1,308852622
1,259151826
1,083642731
G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
1,05827245
1,023023475
1,049540389
1,014862165
9,12175485
H. Transportasi dan Pergudangan
0,38846634
3,729730751
0,377459326
0,360665721
0,313557028
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
0,63115987
0,612537075
0,634351188
0,617643617
0,548353759
J. Informasi dan Komunikasi
0,87956771
0,853376633
0,878829456
0,897178859
0,725373396
K. Jasa Keuangan dan Asuransi
0,62385304
0,604573325
0,624512343
0,610087744
0,52701188
L. Real Estate
0,85571152
0,821368743
0,834256536
0,797191757
0,697426597
M,N. Jasa Perusahaan
0,48705822
0,474363563
0,483169774
0,452743597
0,387826978
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
0,8101045
0,791065476
0,816840886
0,789709053
0,682864011
P. Jasa Pendidikan
0,92473482
0,896858614
0,917985297
0,879763486
0,753870982
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
0,89349365
0,866202819
0,89455112
0,881624095
0,744557113
R,S,T,U. Jasa Lainnya
1,43906329
1,394565698
1,411802367
1,36605776
1,192901856

2.2 Pembahasan
Berdasarkan pada data yang diambil dari Badan Pusat Statistik kabupaten Malang melalui perhitungan LQ dalam kurun waktu 2013-2017 dapat diketahui bahwa Kabupaten Malang memiliki 7 sektor basis (LQ>1) yaitu:
1.Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
·         2013 : 1,196275082
·         2014 : 1,769928108
·         2015 : 1,427377494
·         2016 : 1,401913684
·         2017 : 1,44265664
2.Industri Pengolahan
·         2015 : 1,012892691
·         2016 : 1,004219901
·         2017 : 1,03130638
3.Pengadaan Listrik dan Gas
·         2014 : 2,726332764
4.Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
·         2015 : 1,033871147
·         2016 : 1,007316081
·         2017 : 1,03904425
5.Konstruksi
·         2013 : 1,083642731
·         2014 : 1,259151826
·         2015 : 1,308852622
·         2016 : 1,272928328
·         2017 : 1,30910823
6.Perdagangan Besar dan eceran
·         2013 : 9,12175485
·         2014 : 1,014862165
·         2015 : 1,049540389
·         2016 : 1,023023475
·         2017 : 1,05827245
7.Jasa lainnya
·         2013 : 1,192901856
·         2014 : 1,36605776
·         2015 : 1,411802367
·         2016 : 1,394565698
·         2017 : 1,43906329

Berdasarkan data yang telah disajikan melalui perhitungan analisis Location Quotient antara produk domestic regional bruto Kabupaten Malang dengan Provinsi Jawa Timur mendapatkan hasil bahwa dari sector-sektor ekonomi yang ada terdapat 7 sektor yang memiliki potensi untuk dikembangkan karena sector ini mampu mencukupi kebutuhan di kabupaten Malang dan Kabupaten lainnya.
Sedangkan hasil perhitungan Location Quotient atau LQ pada Kabupaten Malang dalam kurun waktu 2013 sampai 2017 dapat diketahui bahwa Kabupaten Malang memiliki 13 Sektor Non Basis antara lain:
1.Pertambangan dan Penggalian
·         2013 : 0,366524195
·         2014 : 0,41853099
·         2015 : 0,413691078
·         2016 : 0,358351887
·         2017 : 0,36007046
2.Industri Pengolahan
·         2013 : 0,822261733
·         2014 : 0,969351195
3.Pengadaan Listrik dan Gas
·         2013 : 0,234820594
·         2015 : 0,285964794
·         2016 : 0,289329955
·         2017 : 0,30685133
4.Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
·         2013 : 0,845238863
·         2014 : 0,99334041
5.Transportasi dan Pergudangan
·         2013 : 0,313557028
·         2014 : 0,360665721
·         2015 : 0,377459326
·         2016 : 3,729730751
·         2017 : 0,38846634
6.Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
·         2013 : 0,548353759
·         2014 : 0,617643617
·         2015 : 0,634351188
·         2016 : 0,612537075
·         2017 : 0,63115987
7.Informasi dan Komunikasi
·         2013 : 0,725373396
·         2014 : 0,897178859
·         2015 : 0,878829456
·         2016 : 0,853376633
·         2017 : 0,87956771
8.Jasa Keuangan dan Asuransi
·         2013 : 0,52701188
·         2014 : 0,610087744
·         2015 : 0,624512343
·         2016 : 0,604573325
·         2017 : 0,62385304
9.Real Estate
·         2013 : 0,697426597
·         2014 : 0,797191757
·         2015 : 0,834256536
·         2016 : 0,821368743
·         2017 : 0,85571152
10.Jasa Perusahaan
·         2013 : 0,387826978
·         2014 : 0,452743597
·         2015 : 0,483169774
·         2016 : 0,474363563
·         2017 : 0,48705822
11.Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
·         2013 : 0,682864011
·         2014 : 0,789709053
·         2015 : 0,816840886
·         2016 : 0,791065476
·         2017 : 0,8101045
12.Jasa Pendidikan
·         2013 : 0,753870982
·         2014 : 0,879763486
·         2015 : 0,917985297
·         2016 : 0,896858614
·         2017 : 0,92473482
13.Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
·         2013 : 0,744557113
·         2014 : 0,881624095
·         2015 : 0,89455112
·         2016 : 0,866202819
·         2017 : 0,89349365

Berdasarkan data yang disajikan dari perhitungan Analisis Location Quotient antara produk domestic regional bruto Kabupaten Malang dengan Propinsi jawa Timur didapatkan hasil bahwa dari berbagai sector-sektor yang ada di kabupaten Malang terdapat 13 Sektor Non basis atau sektor yang kurang berpotensi sehingga perlu dikembangkan.


III. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil perhitungan Location Quotient (LQ) pada Kabupaten Malang terdapat 2 sektor yakni sektor basis dan non basis, dengan rincian 7 sektor basis dan 13 sektor non basis, antara lain:
Sektor Basis antara lain:
·         Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
·         Industri Pengolahan
·         Pengadaan Listrik dan Gas
·         Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
·         Konstruksi
·         Perdagangan Besar dan eceran
·         Jasa lainnya
Sektor Non Basis antara lain:
·         Pertambangan dan Penggalian
·         Industri Pengolahan
·         Pengadaan Listrik dan Gas
·         Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
·         Transportasi dan Pergudangan
·         Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
·         Informasi dan Komunikasi
·         Jasa Keuangan dan Asuransi
·         Real Estate
·         Jasa Perusahaan
·         Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
·         Jasa Pendidikan
·         Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial





DAFTAR PUSTAKA
Adrian Sutedi. 2009. Implikasi Hukum Atas Sumber Pembiayaan Daerah Dalam Rangka Otonomi Daerah, Jakarta: Sinar Grafika.
Adrian Sutedi. 2009.Hukum Atas Sumber Pembiayaan Daerah Dalam Rangka Otonomi Daerah, Jakarta: Sinar Grafika.
Arsyad, L. (1999) Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah, Edisi Pertama,   BPFE, Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik Kota Malang. Malang Dalam Angka 2018.
Emilia dan Imelia.2006.Modul Ekonomi Regional. Jurusan Ilmu Ekonomi, FE.Universitas Jambi. Jambi.
Hendayana, Rachmat. 2003. Aplikasi Metode Location Quotient ( LQ ) Dalam Penentuan Komoditas Unggulan Nasional. Jurnal Informatika Pertanian. Vol. 12.





http://www.cursors-4u.com/cursor/2011/12/25/tiny-christmas-busy.html