frenki ristiawan
Minggu, 17 November 2019
Analisis Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Malang
DASAR
PERENCANAAN WILAYAH
“Analisis Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Malang”
Oleh:
FRENKI
RISTIAWAN 17024010044
PROGRAM
STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
2019
BAB
I
PENDAHULUANA
1.1.Latar Belakang
Pertumbuhan
ekonomi menjadi salah satu kunci perbaikan pembangunan di suatu daerah atau negara yang dapat
diukur melalui pendapatan Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) ataupun Produk Domestik Bruto (PDB)
pada tahun-tahunyang
telah ditentukan oleh negara maupun daerah tersebut.Lebih spesifikasinya
lagi, pertumbuhan ekonomi merupakansuatu
proses dimana terjadi peningkatan
pendapatan di tiap tahunnya
pada daerah maupun negara tersebut. Pertumbuhan
ekonomi pula menunjukkanpeningkatan
dari kapasitas penduduk maupun
jasa dalam kurun waktu tertentu.Sampai
saat ini pertumbuhan ekonomi di tiap daerah yang ada di Indonesia semakin meningkat
dengan beberapa upaya dari pemerintah. Bahkan daerah-daerah tertinggal kini lebih fokus mengejar ketertinggalan
dengan meningkatkan perekonomian melalui Sumber
Daya Manusia (SDM), sumber daya alam (SDA), perbaikan
pendidikan bagi masyarakat
yang tertinggal serta beberapa faktor-faktor
yangmendukung perkembangan.
Menurut
Sutedi (2009:13) suatu daerah
diberikan kewenangan yang lebih besar
untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Tujuannya antara lain untuk lebih mendekatkan pelayanan
pemerintah kepada masyarakat, memudahkan
masyarakat untuk memantau dan mengontrol penggunaan dana yang
bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah, selain menciptakan
persaingan yang sehat antardaerah
dan mendorong timbulnya inovasi. Sejalan dengan
kewenangan tersebut,
pemerintah daerah diharapkan lebih mampu menggali
sumber-sumber keuangan khususnya untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pemerintah dan pembangunan di
daerahnya melalui pendapatan asli daerah.
Pendapatan
asli daerah (PAD) merupakan pendapatan daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah, hasil
retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan, dan
lain-lain PADyang asli, yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada daerah
dalam menggali pendanaan dalam pelaksanaan
otonomi daerah sebagai perwujudan
asas desentralisasi (Sutedi, 2009:72).
Upaya pemerintah untuk
meningkatkan PAD sekarang ini menjadi sasaran
utama.Hal itu dikarenakandalam PAD sendiri terdapat beberapa elemen-elemen yang berpengaruh besardalam pembangunan suatu daerah. Dapat kita lihat
secara nyata jika faktor-faktor
atau elemen-elemen tersebut semakin baik setiap tahunnya, maka akan semakin baik
pula perkembangan perekonomain daerah
tersebut. Bukan hanya itu, bahkan kesejahteraan bagi masyarakat juga akan ikut membaik. Pembangunan suatu daerah dapat berhasil dengan baik apabila didukung oleh suatu perencanaan yang mantap sebagai
dasar penentuan strategi,
pengambilan keputusan dan evaluasi hasil-hasil
pembangunan yang telah dicapai. Dalam
penyusunan perencanaan pembangunan data-data
statistik yang memuat
informasi tentang kondisi riil suatu
daerah sangatlah dibutuhkan untuk mengetahui
seberapa besar pendapatan yang
diperoleh oleh daerah tersebut.
Analisis location quotient (LQ) merupakan salah satu
pendekatan yang umum digunakan dalam penelitian model ekonomi basis untuk
menentukan kegiatan atau sektor basis dan non basis pada suatu wilayah.
Location quotient digunakan untuk mengetahui tingkat spesialisasi sektor basis
dengan cara membandingkan peranannya dalam
perekonomian daerah tersebut dengan peranan kegiatan atau industri sejenis
dalam perekonomian regional (Emilia, 2006). Location quotient adalah metode
untuk menghitung perbandingan relatif kontribusi subsektor di suatu daerah
terhadap kontribusi sektor yang bersangkutan dalam skala yang lebih luas, baik
provinsi maupun nasional secara lebih sederhana dengan berbagai kelebihan dan
keterbatasannya. Kelebihan analisis location quotient dalam megidentifikasi
sektor basis, yaitu penerapannya sederhana, cukup mudah, dan tidak membutuhkan
program pengolahan data yang rumit. Keterbatasan analisis location quotient
adalah karena demikian sederhananya, maka diperlukan data yang akurat dan valid
(Hendayana, 2003).
Aplikasi penerapan analisis location quotient luas dan tidak
terbatas pada bahasan ekonomi saja. Analisis location quotient juga dapat
dimanfaatkan untuk menentukan sebaran komoditas atau melakukan identifikasi
wilayah berdasarkan potensi yang dimiliki. Berdasarkan pemahaman terhadap teori
basis ekonomi, analisis location quotient cukup relevan digunakan sebagai
metode dalam menentukan komoditas unggulan, khususnya dari sisi penawaran
(produksi dan populasi). Komoditas yang berbasis lahan, seperti tanaman pangan,
hortikultura, dan perkebunan, perhitungan didasarkan pada lahan pertanian
(areal tanam atau areal panen), produksi, dan produktivitas. Sedangkan untuk
komoditas pertanian yang tidak berbasis lahan, seperti usaha ternak dan
perikanan, dasar perhitungannya digunakan dalam populasi atau hasil produksi
(ekor) (Hendayana, 2003).
Analisis data menggunakan metode location quotient dilakukan
melalui beberapa tahapan sebagai berikut:
1.
Insert data
Insert data time series menurut subsektor selama tiga tahun
terakhir ke dalam spreadsheet dengan format kolom dan baris. Kolom diisi nama
wilayah dan tahun, sedangkan baris diisi nama komoditas yang akan dianalisis.
2.
Menghitung nilai rataan
Jenis tanaman, dihitung rataan luas areal panen berdasarkan
tiap komoditas dari seluruh subsektor. Sedangkan, untuk ternak dihitung rataan
jumlah populasi atau produksi menurut jenis ternak dari tiap kelompok. Hasil
rataan yang diperoleh diberi nilai “pi”. Selanjutnya, menjumlahkan nilai rataan
masing-masing komoditas pada tiap wilayah (penjumlahan horizontal) menurut
masing-masing subsektor. Hasilnya menunjukkan jumlah areal panen subsektor atau
populasi ternak yang selanjutnya diberi notasi “pt”.
3.
Menjumlahkan luas areal panen atau produksi budidaya/ternak
Jumlahkan luas areal panen dari tiap komoditas atau populasi
ternak secara vertical menurut wilayah. Penjumlahan ini menghasilkan total luas
panen atau total populasi ternak dari tiap wilayah yang diberi notasi “Pi”.
Selanjutnya, jumlahkan luas panen semua komoditas tiap subsektor atau jumlah
populasi ternak dari semua wilayah yang kemudian diberi notasi “Pt”.
4.
Menghitung nilai location quotient
Langkah terakhir dalam tahapan ini adalah menghitung nilai
LQ dengan memasukkan notasi-notasi yang diperoleh ke dalm formula LQ, yaitu
pi/pt sebagai pembilang dan Pi/Pt sebagai penyebut. Secara ringkas dapat
ditulis
Keterangan:
pi
= nilai produksi komoditas ikan i pada tingkat kecamatan atau kabupaten
pt
= total nilai produksi subsektor
perikanan tambak pada tingkat kecamatan atau kabupaten
Pi
= nilai produksi komoditas ikan i pada tingkat kabupaten atau provinsi
Pt
= total nilai produksi subsektor
perikanan tambak pada tingkat kabupaten atau Provinsi
5. Interpretasi nilai location quotient
a. Hasil perhitungan LQ mengahsilkan
interpretasi sebagai berikut:
LQ
> 1 : Komoditas basis, hasil produksi komoditas tersebut tidak hanya dapat
memenuhi kebutuhan daerahnya saja akan tetapi juga memiliki potensi untuk di
ekspor ke luar wilayah.
b. LQ = 1 : Komoditas non basis dalam
seimbang atau hanya dapat memenuhi kebutuhan di wilayah tersebut
c. LQ < 1 : Komoditas non basis dan
produksi komodias di wilayah tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan daerahnya
sendiri, sehingga perlu mengimpor dari daerah lain.
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Hasil
Tabel 1. PDRB Kabupaten Malang Atas
Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha (Sub Sektor) 2013-2017
Kategori
|
PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Juta Rupiah)
|
||||
2017
|
2016
|
2015
|
2014
|
2013
|
|
A.
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
|
9994064,97
|
9826908,15
|
9542355,95
|
9224600,88
|
8969584,89
|
B.
Pertambangan dan Penggalian
|
1202920,15
|
1144314,96
|
1129469,08
|
1097424,29
|
1078538,34
|
C.
Industri Pengolahan
|
18550567,2
|
17556286,6
|
16549375,2
|
15548409,5
|
14168985,5
|
D.
Pengadaan Listrik dan Gas
|
58477,33
|
55209,75
|
52939,07
|
53332,52
|
51250,15
|
E.
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
|
62621,93
|
58583,77
|
55828,63
|
52808,06
|
51846,82
|
F.
Konstruksi
|
7384119,27
|
6898982,75
|
6562571,22
|
6319594,28
|
5966271,67
|
G.
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
|
11979767,1
|
11196122,4
|
10597951,2
|
10065934,3
|
9657558,17
|
H.
Transportasi dan Pergudangan
|
705547,51
|
653281,56
|
610036,86
|
566540,11
|
535048,96
|
I.
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
|
2071216,56
|
1913585,28
|
1783320,58
|
1671284,44
|
1576263,56
|
J.
Informasi dan Komunikasi
|
3085628,42
|
2877388,91
|
2689109,1
|
2518364,02
|
2360892,49
|
K.
Jasa Keuangan dan Asuransi
|
983900,8
|
956207,31
|
901218,75
|
851567,89
|
796992,9
|
L.
Real Estate
|
895151,16
|
849482,95
|
800477,44
|
755523,78
|
714713,63
|
M,N.
Jasa Perusahaan
|
231810,26
|
219775,36
|
207788,07
|
191456,8
|
174786,54
|
O.
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
|
1086497,17
|
1066304,35
|
1026230,07
|
977459,37
|
971401,33
|
P.
Jasa Pendidikan
|
1491654,87
|
1429171,5
|
1347626,61
|
1256997,12
|
1174544,12
|
Q.
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
|
360718,74
|
340867,95
|
324970,4
|
311924,99
|
281700,99
|
R,S,T,U.
Jasa Lainnya
|
1264265,8
|
1204871,34
|
1136553,29
|
1087194,65
|
1041344,26
|
PDRB
|
61408929,2
|
58247344,9
|
55317821,5
|
52550417
|
49571724,3
|
Tabel
2. Vi/Vt (Kabupaten Malang)
Kategori
|
PDRB Atas Dasar Harga
Konstan (Juta Rupiah)
|
||||
2017
|
2016
|
2015
|
2014
|
2013
|
|
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
|
0,16274612
|
0,16871
|
0,172501
|
0,175538
|
0,180942
|
B. Pertambangan dan Penggalian
|
0,019588685
|
0,019646
|
0,020418
|
0,020883
|
0,021757
|
C. Industri Pengolahan
|
0,302082571
|
0,301409
|
0,299169
|
0,295876
|
0,285828
|
D. Pengadaan Listrik dan Gas
|
0,000952261
|
0,000948
|
0,000957
|
0,001015
|
0,001034
|
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah
dan Daur Ulang
|
0,001019753
|
0,001006
|
0,001009
|
0,001005
|
0,001046
|
F. Konstruksi
|
0,120245042
|
0,118443
|
0,118634
|
0,120258
|
0,120356
|
G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
|
0,195081843
|
0,192217
|
0,191583
|
0,191548
|
0,19482
|
H. Transportasi dan Pergudangan
|
0,011489331
|
0,011216
|
0,011028
|
0,010781
|
0,010793
|
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
|
0,033728264
|
0,032853
|
0,032238
|
0,031803
|
0,031798
|
J. Informasi dan Komunikasi
|
0,050247227
|
0,049399
|
0,048612
|
0,047923
|
0,047626
|
K. Jasa Keuangan dan Asuransi
|
0,016022113
|
0,016416
|
0,016292
|
0,016205
|
0,016078
|
L. Real Estate
|
0,014576889
|
0,014584
|
0,014471
|
0,014377
|
0,014418
|
M,N. Jasa Perusahaan
|
0,003774862
|
0,003773
|
0,003756
|
0,003643
|
0,003526
|
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
|
0,017692821
|
0,018306
|
0,018552
|
0,0186
|
0,019596
|
P. Jasa Pendidikan
|
0,024290521
|
0,024536
|
0,024362
|
0,02392
|
0,023694
|
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
|
0,005874044
|
0,005852
|
0,005875
|
0,005936
|
0,005683
|
R,S,T,U. Jasa Lainnya
|
0,020587654
|
0,020685
|
0,020546
|
0,020689
|
0,021007
|
Tabel 3. Produk Domestik Regional Bruto Atas
Dasar Harga Konstan di Provinsi Jawa Timur
(Juta Rupiah), 2013−2017
|
||||||||
Sektor/subsektor
|
2013
|
2014
|
2015
|
2016
|
2017
|
|||
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
|
150.463.720
|
120.975.930
|
160.889.400
|
164.687.460
|
167.197.700
|
|||
Pertambangan dan penggalian
|
59.049.990
|
60.862.350
|
65.707.010
|
75.024.900
|
80.630.700
|
|||
Industri Pengolahan
|
345.794.560
|
372.316.290
|
393.212.950
|
410.741.300
|
434.130.800
|
|||
Pengadaan Listrik dan Gas
|
4.380.340
|
454.120
|
4.455.270
|
4.483.900
|
4.599.500
|
|||
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
|
1.231.050
|
1.234.103
|
1.299.270
|
1.366.700
|
1.454.600
|
|||
Konstruksi
|
110.485.450
|
116.498.230
|
120.668.270
|
127.334.600
|
136.136.400
|
|||
Perdagangan Besar dan eceran
|
21.246.070
|
230.225.810
|
243.014.660
|
257.126.700
|
273.213.400
|
|||
transportasi dan pergudangan
|
34.241.210
|
36.461.760
|
38.895.670
|
4.115.300
|
43.835.300
|
|||
penyedia akomodasi dan makan minum
|
57.684.940
|
62.807.800
|
67.657.040
|
73.397.900
|
79.202.200
|
|||
informasi dan komunikasi
|
65.313.950
|
65.155.100
|
73.639.960
|
79.217.000
|
84.669.200
|
|||
jasa keuangan dan asuransi
|
30.348.350
|
32.399.640
|
34.730.260
|
37.158.600
|
38.064.500
|
|||
Real Estate
|
20.565.060
|
21.998.290
|
23.092.640
|
24.298.500
|
25.247.600
|
|||
Jasa Perusahaan
|
9.044.150
|
9.815.000
|
10.349.050
|
10.884.700
|
11.486.900
|
|||
administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
|
28.546.750
|
28.729.580
|
30.236.250
|
31.668.100
|
32.369.700
|
|||
jasa pendidikan
|
31.265.460
|
33.164.900
|
35.330.670
|
37.438.700
|
38.931.600
|
|||
jasa kesehatan dan kegiatan sosial
|
7.592.820
|
8.212.850
|
8.743.340
|
9.245.400
|
9.743.800
|
|||
jasa lainnya
|
17.517.930
|
18.473.700
|
19.374.390
|
20.298.200
|
21.203.600
|
|||
JUMLAH
|
994.771.800
|
1.219.785.453
|
1.331.296.100
|
1.368.487.960
|
1.482.117.500
|
|||
Tabel
4. Vi/Vt (Jawa Timur)
Sektor/subsektor
|
2013
|
2014
|
2015
|
2016
|
2017
|
Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan
|
0,151255
|
0,099178
|
0,120852
|
0,120343
|
0,11281
|
Pertambangan dan
penggalian
|
0,05936
|
0,049896
|
0,049356
|
0,054823
|
0,054402
|
Industri Pengolahan
|
0,347612
|
0,305231
|
0,295361
|
0,300142
|
0,292913
|
Pengadaan Listrik dan
Gas
|
0,004403
|
0,000372
|
0,003347
|
0,003277
|
0,003103
|
Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
|
0,001238
|
0,001012
|
0,000976
|
0,000999
|
0,000981
|
Konstruksi
|
0,111066
|
0,095507
|
0,09064
|
0,093048
|
0,091853
|
Perdagangan Besar dan
eceran
|
0,021358
|
0,188743
|
0,18254
|
0,187891
|
0,18434
|
transportasi dan
pergudangan
|
0,034421
|
0,029892
|
0,029216
|
0,003007
|
0,029576
|
penyedia akomodasi dan
makan minum
|
0,057988
|
0,051491
|
0,05082
|
0,053634
|
0,053439
|
informasi dan
komunikasi
|
0,065657
|
0,053415
|
0,055314
|
0,057887
|
0,057127
|
jasa keuangan dan
asuransi
|
0,030508
|
0,026562
|
0,026088
|
0,027153
|
0,025683
|
Real Estate
|
0,020673
|
0,018035
|
0,017346
|
0,017756
|
0,017035
|
Jasa Perusahaan
|
0,009092
|
0,008046
|
0,007774
|
0,007954
|
0,00775
|
administrasi
Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib
|
0,028697
|
0,023553
|
0,022712
|
0,023141
|
0,02184
|
jasa pendidikan
|
0,03143
|
0,027189
|
0,026539
|
0,027358
|
0,026268
|
jasa kesehatan dan
kegiatan sosial
|
0,007633
|
0,006733
|
0,006568
|
0,006756
|
0,006574
|
jasa lainnya
|
0,01761
|
0,015145
|
0,014553
|
0,014833
|
0,014306
|
Tabel 5. Hasil perhitungan LQ
Kategori
|
PDRB
Atas Dasar Harga Konstan (Juta Rupiah)
|
||||
2017
|
2016
|
2015
|
2014
|
2013
|
|
A. Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan
|
1,44265664
|
1,401913684
|
1,427377494
|
1,769928108
|
1,196275082
|
B. Pertambangan dan
Penggalian
|
0,36007046
|
0,358351887
|
0,413691078
|
0,41853099
|
0,366524195
|
C. Industri Pengolahan
|
1,03130638
|
1,004219901
|
1,012892691
|
0,969351195
|
0,822261733
|
D. Pengadaan Listrik dan
Gas
|
0,30685133
|
0,289329955
|
0,285964794
|
2,726332764
|
0,234820594
|
E. Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
|
1,03904425
|
1,007316081
|
1,033871147
|
0,99334041
|
0,845238863
|
F. Konstruksi
|
1,30910823
|
1,272928328
|
1,308852622
|
1,259151826
|
1,083642731
|
G. Perdagangan Besar dan
Eceran; Reparasi
|
1,05827245
|
1,023023475
|
1,049540389
|
1,014862165
|
9,12175485
|
H. Transportasi dan
Pergudangan
|
0,38846634
|
3,729730751
|
0,377459326
|
0,360665721
|
0,313557028
|
I. Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum
|
0,63115987
|
0,612537075
|
0,634351188
|
0,617643617
|
0,548353759
|
J. Informasi dan
Komunikasi
|
0,87956771
|
0,853376633
|
0,878829456
|
0,897178859
|
0,725373396
|
K. Jasa Keuangan dan
Asuransi
|
0,62385304
|
0,604573325
|
0,624512343
|
0,610087744
|
0,52701188
|
L. Real Estate
|
0,85571152
|
0,821368743
|
0,834256536
|
0,797191757
|
0,697426597
|
M,N. Jasa Perusahaan
|
0,48705822
|
0,474363563
|
0,483169774
|
0,452743597
|
0,387826978
|
O. Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan
|
0,8101045
|
0,791065476
|
0,816840886
|
0,789709053
|
0,682864011
|
P. Jasa Pendidikan
|
0,92473482
|
0,896858614
|
0,917985297
|
0,879763486
|
0,753870982
|
Q. Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial
|
0,89349365
|
0,866202819
|
0,89455112
|
0,881624095
|
0,744557113
|
R,S,T,U. Jasa Lainnya
|
1,43906329
|
1,394565698
|
1,411802367
|
1,36605776
|
1,192901856
|
2.2
Pembahasan
Berdasarkan
pada data yang diambil dari Badan Pusat Statistik kabupaten Malang melalui
perhitungan LQ dalam kurun waktu 2013-2017 dapat diketahui bahwa Kabupaten
Malang memiliki 7 sektor basis (LQ>1) yaitu:
1.Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan
·
2013 : 1,196275082
·
2014 : 1,769928108
·
2015 : 1,427377494
·
2016 : 1,401913684
·
2017 : 1,44265664
|
2.Industri Pengolahan
·
2015 : 1,012892691
·
2016 : 1,004219901
·
2017 : 1,03130638
|
3.Pengadaan Listrik
dan Gas
·
2014 : 2,726332764
|
4.Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
·
2015 : 1,033871147
·
2016 : 1,007316081
·
2017 : 1,03904425
|
5.Konstruksi
·
2013 : 1,083642731
·
2014 : 1,259151826
·
2015 : 1,308852622
·
2016 : 1,272928328
·
2017 : 1,30910823
|
6.Perdagangan Besar
dan eceran
·
2013 : 9,12175485
·
2014 : 1,014862165
·
2015 : 1,049540389
·
2016 : 1,023023475
·
2017 : 1,05827245
|
7.Jasa lainnya
·
2013 : 1,192901856
·
2014 : 1,36605776
·
2015 : 1,411802367
·
2016 : 1,394565698
·
2017 : 1,43906329
|
Berdasarkan data yang telah disajikan melalui perhitungan
analisis Location Quotient antara
produk domestic regional bruto Kabupaten Malang dengan Provinsi Jawa Timur
mendapatkan hasil bahwa dari sector-sektor ekonomi yang ada terdapat 7 sektor
yang memiliki potensi untuk dikembangkan karena sector ini mampu mencukupi
kebutuhan di kabupaten Malang dan Kabupaten lainnya.
Sedangkan hasil perhitungan Location Quotient atau LQ pada Kabupaten Malang dalam kurun waktu
2013 sampai 2017 dapat diketahui bahwa Kabupaten Malang memiliki 13 Sektor Non
Basis antara lain:
1.Pertambangan
dan Penggalian
·
2013 : 0,366524195
·
2014 : 0,41853099
·
2015 : 0,413691078
·
2016 : 0,358351887
·
2017 : 0,36007046
|
2.Industri
Pengolahan
·
2013 : 0,822261733
·
2014 : 0,969351195
|
3.Pengadaan
Listrik dan Gas
·
2013 : 0,234820594
·
2015 : 0,285964794
·
2016 : 0,289329955
·
2017 : 0,30685133
|
4.Pengadaan
Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
·
2013 : 0,845238863
·
2014 : 0,99334041
|
5.Transportasi
dan Pergudangan
·
2013 : 0,313557028
·
2014 : 0,360665721
·
2015 : 0,377459326
·
2016 : 3,729730751
·
2017 : 0,38846634
|
6.Penyediaan
Akomodasi dan Makan Minum
·
2013 : 0,548353759
·
2014 : 0,617643617
·
2015 : 0,634351188
·
2016 : 0,612537075
·
2017 : 0,63115987
|
7.Informasi
dan Komunikasi
·
2013 : 0,725373396
·
2014 : 0,897178859
·
2015 : 0,878829456
·
2016 : 0,853376633
·
2017 : 0,87956771
|
8.Jasa
Keuangan dan Asuransi
·
2013 : 0,52701188
·
2014 : 0,610087744
·
2015 : 0,624512343
·
2016 : 0,604573325
·
2017 : 0,62385304
|
9.Real
Estate
·
2013 : 0,697426597
·
2014 : 0,797191757
·
2015 : 0,834256536
·
2016 : 0,821368743
·
2017 : 0,85571152
|
10.Jasa
Perusahaan
·
2013 : 0,387826978
·
2014 : 0,452743597
·
2015 : 0,483169774
·
2016 : 0,474363563
·
2017 : 0,48705822
|
11.Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan
·
2013 : 0,682864011
·
2014 : 0,789709053
·
2015 : 0,816840886
·
2016 : 0,791065476
·
2017 : 0,8101045
|
12.Jasa
Pendidikan
·
2013 : 0,753870982
·
2014 : 0,879763486
·
2015 : 0,917985297
·
2016 : 0,896858614
·
2017 : 0,92473482
|
13.Jasa
Kesehatan dan Kegiatan Sosial
·
2013 : 0,744557113
·
2014 : 0,881624095
·
2015 : 0,89455112
·
2016 : 0,866202819
·
2017 : 0,89349365
|
Berdasarkan data yang
disajikan dari perhitungan Analisis Location
Quotient antara produk domestic regional bruto Kabupaten Malang
dengan Propinsi jawa Timur didapatkan hasil bahwa dari berbagai sector-sektor
yang ada di kabupaten Malang terdapat 13 Sektor Non basis atau sektor yang
kurang berpotensi sehingga perlu dikembangkan.
III.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan Location Quotient (LQ) pada Kabupaten Malang
terdapat 2 sektor yakni sektor basis dan non basis, dengan rincian 7 sektor
basis dan 13 sektor non basis, antara lain:
Sektor Basis antara lain:
·
Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan
|
·
Industri Pengolahan
|
·
Pengadaan Listrik dan
Gas
|
·
Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
|
·
Konstruksi
|
·
Perdagangan Besar dan
eceran
|
·
Jasa lainnya
|
Sektor Non Basis antara lain:
·
Pertambangan dan Penggalian
|
·
Industri Pengolahan
|
·
Pengadaan Listrik dan Gas
|
·
Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
|
·
Transportasi dan
Pergudangan
|
·
Penyediaan Akomodasi dan
Makan Minum
|
·
Informasi dan Komunikasi
|
·
Jasa Keuangan dan
Asuransi
|
·
Real Estate
|
·
Jasa Perusahaan
|
·
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan
|
·
Jasa Pendidikan
|
·
Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial
|
DAFTAR PUSTAKA
Adrian Sutedi. 2009. Implikasi Hukum Atas Sumber Pembiayaan
Daerah Dalam Rangka Otonomi Daerah, Jakarta: Sinar Grafika.
Adrian Sutedi. 2009.Hukum Atas Sumber Pembiayaan
Daerah Dalam Rangka Otonomi Daerah, Jakarta: Sinar Grafika.
Arsyad, L. (1999) Pengantar
Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah, Edisi Pertama, BPFE,
Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik Kota Malang.
Malang Dalam Angka 2018.
Emilia dan Imelia.2006.Modul Ekonomi
Regional. Jurusan Ilmu Ekonomi, FE.Universitas Jambi. Jambi.
Hendayana, Rachmat. 2003. Aplikasi
Metode Location Quotient ( LQ ) Dalam Penentuan Komoditas Unggulan Nasional.
Jurnal Informatika Pertanian. Vol. 12.
Langganan:
Postingan (Atom)